# Data Center Google
Untuk pertama kalinya Google "membuka" data center milik mereka yang selama ini dirahasiakan dari mata dunia.
Raksasa internet, Google akhirnya membuka rahasia mengenai data center yang menjadi tulang punggung operasi mereka selama ini. Delapan data center raksasa yang tersebar di seluruh dunia milik Google ternyata memiliki pemandangan luar biasa yang bakal membuat mata Anda terbelalak.
Di setiap data center tersebut terdapat ratusan ribu server dengan rangkaian kabel warna-warni yang menghubungkan satu sama lainnya. Bahkan agar kinerja server mereka saat beroperasi, Google membuat jaringan pipa pendingin dengan aneka warna pula di setiap data center yang mereka miliki. Begitu luasnya data center di setiap fasilitas, Google menyediakan sepeda agar staf mereka bisa mengontrol pengoperasian server dengan cepat.
Delapan data center milik Google yang berisi ratusan ribu server tersebut berlokasi di Berkeley County (AS), Council Bluffs (AS), Douglas County, (AS), Mayes County (AS), Lenoir (AS), The Dalles (AS), Hamina (Finlandia), dan St.Ghislain (Belgia). Saat ini Google tengah membangun data center baru di Quilicura, Cile, Hong Kong, Singapura serta Taiwan.
Delapan data center milik Google yang berisi ratusan ribu server tersebut berlokasi di Berkeley County (AS), Council Bluffs (AS), Douglas County, (AS), Mayes County (AS), Lenoir (AS), The Dalles (AS), Hamina (Finlandia), dan St.Ghislain (Belgia). Saat ini Google tengah membangun data center baru di Quilicura, Cile, Hong Kong, Singapura serta Taiwan.
# Inovasi Aplikasi Google
Saat ini, Google indonesia kembali meluncurkan inovasi terbarunya :
Chrome Open Spaces, Sebuah aplikasi web yang di buat untuk para pecinta seni jalanan atau ‘street art’ melalui internet di www.openspaces.co.id. Dengan aplikasi web ini Google mengajak seluruh rakyat indonesia untuk bergabung dalam sebuah kontes khusus untuk sembilan karya seni terbaik melalui prosedur penilaian juri dan voting, dimana hasil karya yang berhasi menang akan di lukis secara real di dinding-dinding bangunan yang tersebar di Jakarta dan Bandung sebagai karya seni jalanan. Desain Street Art pertama menampilkan karya seni dari seniman visual Indonesia Darbotz, sebagai desain dinding pertama yang dibuat melalui Chrome Open Spaces. Sedangkan untuk dinding yang tersisa, akan diambil dari karya seni yang menjadi pemenang dalam kontes dimana karya seni tersebut dinilai oleh para pengunjung situs dan para juri kontes ini seperti Darbotz,Farah Wardhani, dan David ‘Naif’ Bayu. Aplikasi web ini diakses melalui semua browser modern yang sudah mendukung Teknologi HTML5. Bila Anda menyukai seni jalanan, tidak ada salahnya Anda mencoba aplikasi web ini di www.openspaces.co.id.
0 komentar:
Posting Komentar